Oleh
RUDIANTO
Seiring dengan wabah corona yang melanda seluruh dunia,
khususnya di Indonesia sudah hampir setengah tahun menjalani masa pandemik. Aturan masa pandemik yang tidak boleh mengumpulkan
masa lebih dari lima orang dan aturan
aturan lainnya yang membatasi ruang gerak untuk beraktifitas di luar rumah.
Pembatasan ini pun berpengaruh pada
penyelenggaraan pendidikan , sehinggga
program pendidikan boleh di katakan
untuk satu semester kegiatan mengajar tatap muka tidak terlaksana.
Selama masa pandemik
menjelang badai berlalu
kegiatan belajar mengajar dialihkan engan pola belajar dalam jarringan
(Daring) atau Luar Jaringan (Luring). Pelaksanaan kegiatan bisa berupa pemberian tugas melalui Whatsap atau belajar
langsung melalaui zoom meeeting (Daring), sedangkan untuk Luring berupa
pemberian tugas dari buku pelajaran atau LKS dari guru mata pelajaran.
Namun perlu di ketahui kita tidak bisa
menutup mata bahwa pembelajaran melalui daring atau luring belum membuahkan
hasil yang di harapkan. Hal ini di sebabkan tidak semua anak memiliki HP
Android, kalau pun punya belum tentu mampu membeli paket internet . Memang
sekarang kita berada di abad milenial
namun pemenuhan finansial belum mendukung sepenuh nya. Di daerah perkotaan mungkin sudah ada jaringan internet tapi di
pedesaan belum sepenuhmya menikmati jaringan internet. otomatis sekolah sekolah
di pedesaan sulit untuk melaksanakan belajar melalui Daring. Untuk kegiatan
Luring, bila siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi jarang jarang
bisa ketemu dengan gurunya karena itu
peran orang yang memiliki kopeten sangat di butuhkan.
RUDIANTO Kepala SMP N 4
Betara Tanjung Jabung Barat Jambi,selama masa pandemik sudah ada bebrapa anak yang mengirim
SMS dan mendatangi rumah kediaman nya,yang menanyakan kapan kita belajar di
sekolah. Pertanyaan pertanyaan tersebut Cuma di jawab tunggu lah sampai badai berlalu. Anak anak juga bosan terlalu lama
berdiam di rumah , Bersemedi ,bertapa dan menungggu wangsit kapan badai corona berlalu. mereka juga sudah rindu untuk melihat tangan
tangan guru menari nari dengan spidol nya di papan tulis, mereka juga rindu
ingin dengar suara merdu gurunya yang suka ngoceh di kelas. Dan yang tak kalah
pentingnya mereka juga sudah rindu dengan teman temannya.
Menyikapi wacana pemerintah untuk hidup New
Normal , merupakan suatu
keterpaksaan hidup yang suka tak suka harus hidup berdampingan dengan hantu covid 19,kita tidak boleh takut dan panik ,karena
hantu hantu itu juga memiliki kelemahan.
Selama kita rajin mencuci tanagan sesuai dengan aturan kesehatan, jaga jarak,
Menggunakan Masker, menghindari kontak langsung pada penderita hantu covid 19 dan
biasakan berprilaku pola hidup
sehat Insa Allah hantu hantu itu tidak
bisa menghampirimu
Untruk mensiasati New
normal agar kegiatan belajar mengajar
tatap muka di sekolah dapat
terlaksana walaupun tidak maksimal
kususnya di daerah yang bukan zona merah maka perlu di lakukan dan di
persiapkan :
1. Penyemprotan
Di infestan minimal semingggu 3
kali
2.Pengadaan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun nya dengan menggunakan air mengalir di depan kelas masing masing
2.Pengadaan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun nya dengan menggunakan air mengalir di depan kelas masing masing
3.Menjaga
kebersihan lingkungan sekolah secara menyeluruh.
4. Untuk
mengetahui siswa yang sehat sebaiknya perlu diadakan Rapid Tes
5. Sosialisasi bahwa virus dapai berpindah
melalui makanan, maka anak di anjurkan membawa bekal makanan dari rumah.
6. Pengadaan alat pengukur suhu
badan
Bila komponen komponen diatas sudah
terpenuhi, maka kita tentukan alokasi materi pelajaran, jumlah rombel,jadwal
pelajaran dan tehnis pelaksanaan. Dalam kondisi new normal kita tidak bisa
mematok target kurikulum tetapi kita berupaya agar anak tetap bisa belajar
tatap muka di sekolah walaupun tidak maksimal.
Khusus untuk mata pelajaran di SMP ada 10
mapel . masing masing kita pukul rata seminggu satu jam tatap muka untuk setiap
rombel satu mapel. Untuk menghindari kerumunan masa tiap kelas
di bagi tiga kelompok rombongan belajar
. Sebagai contoh misal kan kelas
tujuh di bagi tiga kelompok rombel . maka tempat belajarnya bisa
menggunakan ruangan kelas delapan dan ruangan kelas sembilan begitu pula
sebaliknya. Untuk kelas delapan dan sembilan .
Dan untuk masing masing kelas
kegiatan belajar tatap muka di laksanakan
2 kali semingu. Setiap hari ada 5 jam tatap muka untuk lima mapel Contoh jadwal sebagai berikut :
kelas
|
senin
|
selasa
|
rabu
|
kamis
|
jumat
|
sabtu
|
VII
|
TM
|
TR
|
TR
|
TM
|
TR
|
TR
|
VIII
|
TR
|
TM
|
TR
|
TR
|
TM
|
TR
|
IX
|
TR
|
TR
|
TM
|
TR
|
TR
|
TM
|
Ket .TM = Tatap muka Ada 5 Mapel TR = Tugas Rumah
Jadwal diatas itu baru menentuan penetapan hari menurut
tingkatan kelas, untuk perkelas belum di pecah atas tiga
kelompok rombel . untuk sekolah kecil yang rombel 3 dan ruangan kelas 3 di
pecah menjadi sembilan rombel rosternya
bisa dibuat satu lembar ( 1 karton ) tetapi bagaimana dengan sekolah yang
memiliki 20 rombel dengan 20 ruang kelas kalau di pecah menjadi 60 rombel. Maka sebaiknya rosternya
di buat 3 buah menurut tingkatan kelas.
Melalui pola ini setiap anak dapat
bertatap muka dengan guru mapel nya
walaupun seminggu sekali itu pun hanya satu jam . waktu yang sedikit ini bisa
di maanfatkan sebaik mungkin dan
selebihnya berupa pemberian tugas yang bisa di kerjakan di rumah. Kegiatan
tatap muka di sesuaikan dengan perkembangan
wabah hantu Corona, bila berangsur landai bisa tiga hari seminggu denagn
jumlah kelompok belajar 2 rombel tiap
kelas dan seterusnya sampai normal 6 hari semingggu.
Sebagai seorang guru,aku juga rindu
dengan canda tawa murid muridku yang lugu. Aku memaklumi apa yang kamu
inginkan. Tidak ada akar rotan pun jadi,
tidak perlu muluk muluk yang penting berarti.. satu kata dari guruku telah
membuka cakrawala ku, satu goresan tulisan guruku telah membangkitkan semangatku. Bukan daring yang ku dambakan tetapi goresan
tangan di papan tulis dan ocehan suara
merdu guruku sangat ku dambakan sebagai “ OBAT
RINDU MENUJU BADAI BERLALU “
Ini sekedar uneg uneg kami , keputusan tetap di Pak Menteri....
Ini sekedar uneg uneg kami , keputusan tetap di Pak Menteri....
Luar biasa Pak. Mudah2am ada arah yg sempurna untuk kebaikan bersama....
BalasHapusJempol pak Rudi
BalasHapus